Asmarandana adalah kelompok binaan dari Rorokenes yang memproduksi Tas anyaman kulit dengan memberdayakan para ibu-ibu single parent, mempunyai anak disabilitas dan para ibu rumah tangga agar memiliki penghasilan tambahan.

Jenama Rorokenes sudah tidak asing lagi didengar kalangan pencinta tas. Brand tas artisan asal Semarang, Jawa Tengah itu telah memilki banyak pelanggan dan bahkan produk-produknya telah menjadi daya tarik hingga mancanegara.

Pendiri jenama Rorokenes membuktikan bahwa UMKM bisa membawa kontribusi positif tak cuma bagi lingkungan tapi juga masyarakat sekitar.

Di balik kesuksesan Rorokenes sebagai sebuah brand tas lokal yang berhasil masuk ke pasar internasional, ternyata diakui Syanaz ia juga memulai bisnisnya dari kecil.

Adalah Syanaz Nadya Winanto Putril, yang mendirikan Rorokenes Indonesia sebagai salah satu brand tas lokal asal Semarang, Jawa Tengah yang diluncurkan pada 2014.

Di balik perhelatan pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers’ Meeting) ke-55 di Semarang terdapat produk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) yang juga unjuk gigi. Produk tas anyaman dengan merek Rorokenes tampil pada pameran ASEAN Online Sale Day (AOSD) 19—22 Agustus 2023.

Rorokenes tidak sekadar menjadi mitra UMKM binaan Bank Indonesia Jawa Tengah. Bank Indonesia Pusat juga melirik dan mengadopsi model ekonomi sirkular yang diterapkan pada bisnis tas Rorokenes untuk dijadikan sebagai pilot project economy circular subsystem bagi pelaku usaha lain.

Menurut Owner Tas Rorokenes, Syanaz Nadya Winanto, makna filosofi Urip Iku Urup sangat luar biasa. Bahwa manusia dilahirkan di dunia ini bukan untuk berdiri sendiri, berkuasa dan semua hanya untuk diri sendiri.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga kagum dengan sepak terjang produk handycraft Rorokenes yang asli Kita Semarang.

Menjadi perusahaan nasional di bidang fashion yang memberdayakan kearifan lokal untuk menciptakan produk berstandar global. Demikian visi yang diusung Rorokenes. industri kecil menengah (IKM) asal Semarang Jawa Tengah yang meemproduksi beragam jenis tas sejak April 2014 lalu. Sang pemilik usaha, Syanaz Nadya Winarto meyakini menyakini bahwa bisnis yang baik selain memiliki produk yang baik juga harus memberikan manfaat bagi sesama, dapat membantu mensejahterakan masyarakat, dan tidak boleh merusak alam.