UMKM adalah pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi UMKM sangat besar dalam menyerap tenaga kerja dan menyediakan lapangan kerja. Selain itu, UMKM juga berperan menyumbang PDB nasional, ekspor, dan investasi. Oleh karena itu, UMKM di segala bidang selayaknya diberikan dukungan agar semakin maju dan berkembang.
Bagaimana dengan tas anyam Rorokenes?
Rorokenes merupakan bagian dari UMKM yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Rorokenes berkarya dengan mengeksplorasi anyaman khas Nusantara seperti gedhek dan tenggok untuk kemudian dikreasikan menjadi tas anyaman kulit atau tenun bergaya chic, simple, elegan, dan timeless. Dalam eksplorasi kami, Rorokenes menggunakan media berupa kulit asli domba/sapi dan kain tenun lurik.
Sebagai UMKM, Rorokenes tak hanya menghasilkan produk berkualitas. Pada prosesnya Rorokenes juga berkomitmen mengangkat konten lokal dari hulu sampai ke hilir. Bagaimana caranya? Kami memastikan karya-karya Rorokenes, baik tas anyaman kulit asli maupun tenun, terbuat dari mayoritas bahan baku dalam negeri. Rorokenes menggunakan kulit domba/sapi lokal bermutu yang pemrosesannya ramah lingkungan. Selain itu, Rorokenes juga memakai kain tenun lurik ATBM hasil kerja sama dengan kelompok penenun perempuan di daerah Klaten.
Bagi Rorokenes, mengangkat lokal tak cukup sebatas menggunakan material dalam negeri. Tetapi juga memastikan usaha Rorokenes memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar. Bagian dari komitmen Rorokenes dalam mengangkat lokal adalah menjalankan tanggung jawab sosial melalui program-program pemberdayaan.
Kami memberdayakan masyarakat lokal sebagai pegawai di Rorokenes. Pengerjaan tas karya Rorokenes dilakukan oleh tangan-tangan terampil pengrajin asli Semarang dan sekitarnya. Sebagai bagian dari program pemberdayaan, para pegawai di Rorokenes pun mendapatkan berbagai pelatihan secara rutin. Melalui pelatihan-pelatihan tersebut diharapkan skill pegawai Rorokenes semakin berkembang sehingga dapat meningkatkan kapasitas kariernya.
Di samping itu, Rorokenes juga memiliki program pemberdayaan khusus untuk masyarakat lokal, terutama perempuan yang tergabung di dalam cluster Rorokenes. Perempuan di dalam cluster Rorokenes ini adalah para ibu yang memerlukan dukungan finansial. Sebagian para ibu tersebut juga memiliki anak berkebutuhan khusus, sehingga mengalami kesulitan jika harus bekerja di luar rumah meninggalkan putra-putrinya.
Melalui program pemberdayaan di cluster Rorokenes, kami secara rutin memberikan beberapa pelatihan. Mulai dari pelatihan menganyam, kewirausahaan, sampai pengelolaan keuangan rumah tangga. Tujuannya adalah agar setiap anggota cluster Rorokenes nantinya dapat menjadi bagian Kelompok Usaha Bersama (Kube) yang mandiri secara ekonomi. Di mana Kube ini akan bermitra dengan Rorokenes untuk berpartisipasi dalam proses produksi tas anyaman Rorokenes.
Apa yang mendorong Rorokenes melakukan pemberdayaan?
Program pemberdayaan yang dijalankan Rorokenes terinspirasi dari salah satu anyaman asli Indonesia yaitu tenggok. Tenggok merupakan keranjang belanja tradisional yang memiliki banyak fungsi. Tenggok tak dapat dipisahkan dari kegiatan perekonomian pasar dan perempuan. Sebagaimana anyaman tenggok menginspirasi karya-karya Rorokenes, filosofi tenggok pun selaras dengan komitmen kami untuk memberdayakan dan mendorong kemandirian ekonomi bagi para perempuan di cluster Rorokenes.
Selain Rorokenes, tentu banyak UMKM lain yang juga berkarya sembari memberdayakan cluster masyarakat lokal. Karena itu, dengan mendukung Rorokenes dan UMKM lainnya, sama artinya mendukung perekonomian lewat program pemberdayaan. Bersama Rorokenesian #KitaPastiBisa saling menguatkan dan saling mendukung. Dari sumber daya lokal dan untuk kesejahteraan masyarakat lokal.
Leave A Comment